Kamis, 06 Maret 2014

Saranghae
(Love Story of Baekjae) [Part 6]




Meok Dong POV
Sudah tidak ada harapan lagi untukku memiliki Han Ryeong. Yah, sekarang Han Ryeong sudah menjadi selir dari negeri Silla.
" Appamama, ini aku, Meok Dong"
" Masuklah"
" Appamama, aku ingin bertanya sesuatu pada appamama"
" Kau datang di saat yang tepat! Aku ingin memberitaumu tentang rencanaku untuk-"
" Appamama!... Sebenarnya ada apa? Kenapa appamama tiba-tiba mengusir Han Ryeong begitu saja?"
" Dia adalah mata-mata Silla"
" Tapi apa buktinya?"
" Dia mengirim dan juga menerima surat dari Silla. Dan sekarang, terdengar berita bahwa dia menikah dengan raja dari Silla. Apa itu belum cukup?"
" Gendae, appamama-"
"Geman! Ijaenen(sekarang), aku akan memberitahumu tentang rencanaku untuk menikahkanmu dengan putri dari Perdana Menteri Seong, Seong Gyoo Ri..."
"Mw, mwo? Gendae, appamama-"
" Aku tidak mau mendengar alasan apapun darimu. Kalau kau menolak pernikahan ini, maka jabatanmu sebagai putra mahkota akan kucabut..." Aku tidak bisa berkata apapun lagi sekarang. Aku keluar dari kamar appamama sambil menahan tangisku. Ijae eottokhaeyo?
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Beberapa hari kemudian
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Semenjak aku diangkat menjadi selir, aku selalu dipaksa untuk menggunakan tenaga dalamku untuk membaca. Apalagi semenjak aku diangkat menjadi ketua kelompok dagang Silla. Banyak sekali surat laporan dari para pedagang. Tentang bagaimana aku bisa membaca dengan mataku yang buta, aku akan menjelaskannya. Waktu masih kecil, kakek ku mengajarkanku bagaimana cara untuk menggunakan tenaga dalam. Dan beliau bilang, aku bisa menggunakan tenaga dalamku untuk membaca. ' Bagaimana caranya?' Awalnya aku bertanya seperti itu. Tapi kata kakek ku, aku bisa menggunakannya. Asalkan aku bisa menguasai ilmu tengaga dalamku. Mempelajari tekhnik ini sangat susah. Aku harus mengalirkan tenaga dalamku hanya terfokus pada mataku. Sedangkan aku baru bisa mengalirkannya ke seluruh tubuhku. Maka dari itu, aku baru bisa menggunakan tekhnik ini saat aku berusia 17 tahun. Kalau kalian bertanya siapa kakek ku sebenarnya, maka jawabanku adalah, kakek ku seorang Panglima Besar Baekjae. Beliau adalah Panglima Baekjae yang paling kuat dan juga disegani. Tapi entah karena apa, beliau memilih untuk mengundurkan diri dan lebih memilih untuk menjadi seorang pedagang. Baiklah, cukup berceritanya. Sekarang aku sedang berada di perjalanan menuju pusat dagang Silla. Tapi di tengah perjalanan...
" Gemane!... Hyo Ri- ah, kemari!"
" We mama?"
" Apa skarang cuacanya sedang cerah?"
" Eo! Bagaimana yang mulia bisa tau?"
" Aku melihat seberkas cahaya..."
" Jeongmal? Syukurlah, tapi bagaiman aini bisa terjadi?"
" Moleugessoyo(aku tidak tau)..."
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
" Phea, ini aku, Han Ryeong..."
" Masuklah" Han Ryeong tiba-tiba menemui ku. Sebenarnya ada apa?
" Phea, aku ingin memberitahumu tentang sesuatu..."
" Apa itu? Kalau kau ingin memberitahuku bahwa kau sedang hamil, maka itu akan sia-sia. Karena aku sudah tau mengenai hal itu..."
" Jeongmal?"
" Ye, aku tau dari Hyo Ri"
" Hm,,,, anak itu.... Gendae Phea, aku ingin memberitahumu satu hal lagi..."
" Apa itu?"
" Aku sudah bisa melihat cahaya..."
" Jeongmal?"
" Ye, Phea..."
" Syukurlah kalau begitu, aku senang sekali..."
" Gendae Phea, jangan beritahukan tentang hal ini kepada siapapun. Hanya Phea, Hyo Ri, dan aku yang tau tentang hal ini... Ye?"
" Gerom, kalau itu mau mu..."
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
Hari inio adalah hari pernikahanku dengan Gyoo Ri. Tapi aku merasa bahwa Gyoo Ri tidak menyukaiku. Dari awal saat aku bertemu dengannya, aku sudah tau bahwa dia tidak menyukaiku...
Flashback saat Meok Dong dan Gyoo Ri pertama kali bertemu
" Ini adalah anakku, Gyoo Ri"
" Dia cantik. Pantas untuk menduduki jabatan sebagai Putri Mahkota kerajaan Baekjae"
" Meok Dong-ah, ajaklah Gyoo Ri untuk berkeliling Istana. Dia belum terlalu tau banyak tentang Kerajaan ini..."
" Ye"
.................................
" Tidak kusangka aku akan dinikahkan dengan orang yang tidak kukenal sama sekali"
" Maksudmu?"
" Aku belum mengenalmu sama sekali. Dan itu artinya aku tidak menyukaimu"
" Kau tidak menyukaiku?"
" Ye. Lagi pula Abeoji tidak memberikan kita waktu untuk berkenalan dulu"
" Jadi maksudmu, kalau kita diberikan waktu untuk berkenalan lebih lama lagi, kau akan menyukaiku?"
" Ganeunghan... Tapi untuk sekarang ini, aku atidak menyukai Wangjanim yang aneh sepertimu"
 " Mwo?!"
" Waeyo? Aku salah? Gerom,,, joesonghamnida...."
Flashback end...
Dari awal, dia tidak pernah menunjukkan senyuman manis yang tulus padaku. Baiklah! Aku punya ide...
" Gyoo Ri ahgasshi, ini aku, Meok Dong Wangjanim"
" Masuklah" " Pelayan, keluarlah dulu..."
" Kau membiarkanku masuk?"
" Mau bagaimana lagi? Kau adalah calon suamiku"
" Begini, kau bilang, kau tidak menyukaiku kan?"
" Ye?"
" Kalau begitu, setelah kita menikah, bagaimana kalau kita kabur?"
" Mwo?! Maksudmu kita kabur dari Baekjae?"
" Ssshhh! Jangan berteriak! Nanti kalau para pengawal tau bagaimana?"
" Memangnya kita akan kabur ke mana?"
" Ke Silla"
" Mwo?!"
" Ssshhh! Jangan berisik! Kita akan menjadi pasangan suami istri dan hidup menjadi rakyat biasa di Silla. Karena tiadak ada rakyat Silla yang mengenaliku"
" Gerom, bagaimana dengan namamu? Bukankah semua rakyat Silla tau namamu?"
" Aku sudah memikirkan tentang nama samaranku"
" Nugu?"
" Yak Sok"
" Yak Sok(janji)?"
" Ye... Aku memang menyukai nama itu. Dulu, saat aku lahir, eommamama memberikanku nama ini. Tapi, ketika beliau meninggal, namaku diubah menjadi Meok Dong. Jadi aku tidak berbohong sama sekali kepada rakyat Silla"
" Chamdoen(benar)... Seorang pemipin tidak boleh berbohong kepada siapapun, termasuk pada negeri musuh. Aku ternyata sudah salah sangka. Ternyata kau adalah wangjanim yang baik! Tapi, kenapa namamu harus diganti menjadi Meok Dong? Padahal sudah bagus Yak Sok"
" Hm?" Sebenarnya aku masih mempunyai rencana lain dibalik rencanaku untuk kabur bersama Gyoo Ri...
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Setelah selesai berbicara dengan Sang Woo, aku berniat kembali ke kamarku. Tapi...
" Han Ryeong-ssi!..."
" Ah, ye Phea"
" Apa yang baru saja kau bicarakan kepada Phea?"
" Ah,,, kege, tentang kehamilanku..."
" Kau hamil? Kalau begitu selamat!" Aku pun berjalan kembali.
" Gidaryeo!"
" Wae Phea?"
" Aku ingin bertanya 1 hal lagi padamu..." Entah kenapa, tapi aku tau kalau kata-kata yang akan keluar dari bibir Jeong In akan terasa sangat menyakitkan...
" Mungkin bagimu, ini adalah pertanyaan yang sangat menyakitkan. Tapi aku ingin jujur padamu. Kenapa yeoja sepertimu bisa mengisi hati seorang namja yang bisa dibilang sempurna seperti Sang Woo?" Deg!!!
" Maksudku, yeoja yang buta sepertimu, bagaiman bisa menjadi seorang selir dari seorang Raja Silla?" Meskipun aku sedikit terkejut dengan pertanyaan Jeong In, tapi aku berusaha untuk menjawab pertanyaannya dengan bijaksana.
" Aku memiliki kemampuan berdagang yang baik"
" Mwo?!"
" Kemampuanku memang sudah terbukti kan? Kelompok dagang Silla bisa menembus pasar Baekjae dan Tang dengan kepemimpinaku"
" Mworago?! Apa kau bermaksud untuk menyombongkan diri padaku?"
" Aniyo. Bukankah Phea sendiri yang bertanya padaku? Aku bisa menjadi seorang selir karena kemampuanku" Setelah aku berbicara hal itu, Jeong In pun terdiam dan tidak mengeluarkan kata-kata apapun...
" Gerom, saya permisi dulu..." Sebenci apapun aku pada Jeong In, aku tetap harus menghormatinya. Karena dia adalah seorang Ratu. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang Selir. ya, SEORANG SELIR...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV 
Aku sangat senang sekali saat Han Ryeong memberitahuku tentang berita bahagianya.  Aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Aku sangat bersyukur atas semua kebahagiaan yang telah tuhan berikan padaku secara bertubi-tubi. Mulai dari berita tentang kehamilan Han Ryeong, sampai berita bahwa keadaan Han Ryeong semakin membaik. Aku tau, mengapa Han Ryeong mengatakan bahwa cukup aku, Han Ryeong, dan Hyo Ri saja yang tau tentang ini. Karena kau juga tau, bahwa Jeong In membenci Han Ryeong. Jadi, kalau sampai Jeong In tau tentang hal ini, maka pasti akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa Han Ryeong.
" Phea! Pasukan perang Baekjae sedang menuju daratan perang Hwangsann. Mereka juga sudah mengirim pesan untuk perang!"
" Mwo? Apa mereka bekerjasama dengan kerajaan Gogoryeo?"
" Ye, Phea"
" Gerom, adakan pertemuan s\dengan kerajaan Tang!"
Sang Woo POV end... 
-
-
-
-
Meok Dong POV
Hari ini adalah hari penyerangan Baekjae pada pihak Silla. 
"Gyoo Ri-ah! kau bisa bertarung?"
" Ye, dulu, saat aku berusia 10 mtahun, pengawal pribadi ayahku mengajarkanku cara bertarung... Memangnya ada apa?"
" Ikutlah berperang bersamaku!"
" Mwo?! Gendae..."
" Aku akan melakukan suatu hal yang besar saat perang ini berlangsung bersamamu..." Gyoo Ri hanya terdiam dan tida mengucapkan apa-apa
" Kita akan berangkat menuju Silla. Gerigo, Kerajaan Gogoryeo akan membantu kita" Ya, pada akhirnya kerajan Gogoryeo membantu kami. Tapi, persahabatan antara kerajaan Baekje dan juga Gogoryeo benar-benar erat dan tidak saling mengkhianati hanya saat kepemimpinan Raja kami yang pertama, Onjo, gerigo Raja dari kerajaan Gogoryeo, Yuri dan Mudaesin. Setelah kepemimpinan mereka, Baekjae da Gogoryeo memang masih bekerjasama. Tapi, Baekjae dan Gogoryeo juga saling menaruh curiga satu sama lain. Baekjae dan Silla saling mengirim gancheob. Yah, begitulah nasib kedua negeri ini Enrtah apa kisah akhir dari kedua negeri ini nanti. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya kami sampai di daratan perang Hwangsan. Setelah beberapa lama kami tiba di sini, pasukan perang gabungan Silla dan Tang akhirnya tiba.
" Akhirnya kalian tiba juga"
" Apa kalian sudah lama menunggu kami? Gerom, jeosonghamnida"
" Cukup bicaranya. Bukankah tujuan kita masing-masing adalah berperang?
" Geraeyo. Kami juga sudah siap"
" Gerom, Serang!!!!"
" Ya!!!!" Suara dentingan perang terdengar sangat keras dari perang antara kedua kubu perang kami. Aku dan Gyoo Ri juga ikut bertarung dengan tentara Silla. Kami bertarung habis-habisan. Sampai akhirnya... Jrattt!!!! Pandanganku gelap...
Meok Dong POV end...
" Phea! Meok Dong Wangjanim menghilang!"
" Mwo?"
" Jeongmal?! Eorabeonni..."
" Apa kau dan juga para pengawalmu sudah mencari ke semua tempat?"
" Ye, Phea. Tapi kami tidak menemukan Wangjanim sama sekali. Jejaknyapun tidak. Jeosonghamnida Phea..."
"  Gerom... Ijae eottokhae, appamama?"
" Phea! Saya menemukan perisai milik Meok Dong Wangjanim dan Gyoo Ri ahgasshi..."
" Mwo?!"
" Eo, eorabeonni... Hiks, hiks. Eo, eorabeonni!!!! Hiks..."*Sambil memegang perisai milik Meok Dong yang dipenuhi darah*
" Apa, Meok Dong dan Gyoo Ri benar-benar sudah mati?"
" Ye, Phea..."
To Be Continue...

 



 

 

Minggu, 16 Februari 2014

Saranghae
(Love Story of Baekjae) [Part 5]




  Meok Dong POV
Aku melihat Han Ryeong berlari mengejar Sang Woo yang berniat kembali ke negeri asalnya, Silla. Jujur saja, aku cemburu melihat iru semua. Aku mengikuti Han Ryeong. Dan aku melihat Han Ryeong terjatuh dan menangis sambil memanggil nama Sang Woo. Aku merasa heran, kenapa Han Ryeong tidak bisa membiarkan Sang Woo pergi? Dan yang lebih membuatku lebih heran lagi, kenapa Sang Woo tidak menolong Han Ryeong? Jelas-jelas aku melihat, Sang Woo belum pergi jauh dari Han Ryeong. "Kwencanayo?" "Aniyo, ankwencanayo(aku tidak baik-baik saja)..." "Biar kubantu kau berdiri" " Hiks, hiks... Kaja, sekarang sedang hujan. Sebaiknya kita masuk. Agar tidak sakit..." Han Ryeong berbalik dan berjalan ke arah rumahnya. Tapi bukankah aku harus menghiburnya? Aku menarik tangannya dan mencium bibirnya... Oh, akhirnya saat seperti ini muncul juga... *modus...*
Meok Dong POV and...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Oh tidak! Apa yang teah Meok Dong lakukan? Dan, apa yang kulakukan? Seharusnya aku mendorong Meok Dong hingga jatuh tersungkur...  Tapi, kenapa aku membiarkannya menciumku? Oh, ijae ottokhae(sekarang aku harus bagaimana)? "Semoga ini bisa menenangkan hatimu yang sedang kacau... Aku, juga ingin mengatakan sesuatu padamu..." Apa yang ingin Meok Dong katakan padaku? Oh! Hatiku berdebar-debar... " Aku ingin, kau menjadi Ratu-ku" Mwo? Menjadi Ratu-nya? Apa itu artinya dia melamarku? Oh, aku harus pura-pura jual mahal... *Dasar wanita...* " Biar kupikirkan dulu..." " Aniyo! Kau harus menjawabnya sekarang! Karena aku juga akan dijodohkan..." Apa yang dia katakannya tadi? Dijodohkan?" "Baiklah, kalau kau tidak mau, Aku pergi..." " Baiklah! Aku mau!" Meok Dong hanya tersenyum. Aku tidak mau Meok Dong menikah dengan orang lain... * Hati wanita...*
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
Hari ini adalah hari pernikahanku. Tapi kenapa aku tidak merasa bahagia? Aku selalu memikirkan Han Ryeong. Padahal yoja yang akan aku nikahi adalah Jeong In. Putri dari Panglima Besar Silla, Jeong Min. Dia cantik, mungkin lebih cantik dari Han Ryeong. Tapi kenapa aku masih memikirkan Han Ryeong? Ya Tuhan... Aku merindukan Han Ryeong... *Uaaaaa!!!! Kenapa ini harus terjadi padaku???*
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
Hari ini aku akan membawa Han Ryeong ke Istana Baekjae. Dan memperkenalkannya dengan ayahku. "Kita sudah sampai?" Han Ryeong bertanya padaku. "Ya, kita sudah sampai." "Ayahmu orang yang baik kan?" " Gerom! Ya sudah, Kaja!" "Appamama, aku sudah kembali" "Meok Dong-ah! Kau kembali? Dan, siapa ini? " "Ini calon istriku, Han Ryeong. Aku ingin memperkenalkannya kepada appamama..." "Han Ryeong imnida..." Han Ryeong memperkenalkan dirinya sambil memberi hormat. "Emmm, dia cantik." "Seperti tradisi-tradisi sebelumnya, calon putri mahkota harus tinggal di Istana sebelum menikah. Gerom, izinkan Han Ryeong untuk tinggal di sini untuk beberapa waktu. Gerigo(dan juga), bisakah pihak Istana menyiapkan acara pernikahanku?" "Emmm, gerom!!!" "Geraeyo. Gerom, aku akan menunjukkan di kamar mana Han Ryeong akan  tidur" Setelah memberi hormat pada appamama, aku mengajak Han Ryeong ke kamar di mana Han Ryeong akan tidur. Dan ditengah perjalanan... " Eo! Eorabonni! Nuguji?" " Dia Han Ryeong" " Ah,,, jadi ini yoja yang selalu eorabonni ceritakan padaku... Dia cantik! Kalian sangat cocok!" "Gomawo Seong Joo-ah. Tpi, sekarang aku harus mengantar Han Ryeong ke kamarnya. Annyeong..." "Annyeong! Eorabonni, semangat!!!" Aku sangat senang saat Seong Joo mengatakan kalau aku dan Han Ryeong cocok. Tapi, aku tidak yakin bahwa appamama akan merestui hubungan kami. Kenapa ya? Sudahlah! Singkirkan pikiran burukmu! Bukankah sebentar lagi kau akan menikah???
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Beberapa minggu kemudian...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Sampai sekarang aku masih tidak yakin kalau ayah Meok Dong akan menikahkanku dengan Meok Dong. Dari awal aku sudah curiga bahwa ayah Meok Dong tidak menyukai-ku. Apalagi setelah sejak kejadian...
Flashback 3 hari setelah Han Ryeong dibawa ke istana...
" Han Ryeong eonni!"
"Eo! Seong joo-ah!"
" Eonni, aku ingin mengatakan padamu bahwa sepertinya appamama tidak menyukai eonni."
" Dangsinen mueosel euimihamnida(apa maksudmu)?"
" Tadi aku tidak sengaja mendengar kalau appamama berencana untuk membatalkan rencana pernikahan eonni. Apapun caranya"
" Mw, mwo?"
" Gendae eonni, phogi hajima seyo(jangan menyerah)! Aku yakin, eonni dan eorabonni pasti akan menikah... Jeongshin(semangat)!"
" Gomawo, Seong Joo-ah..."
"Ye..."
Flashback end...
Tapi sampai sekarang, Yang Mulia belum juga mengadakan acara pernikahan-ku dan Meok Dong. Padahal sudah 3 minggu aku tinggal di sini.... Dan juga- "Cwisonghamnida ahgasshi, tapi kau harus ditangkap karena terbukti menjadi gancheob(mata-mata) dari pihak Silla" " Mwo?! Gendae-" "Semua bukti sudah terkumpul. Ayo ikut kami!" Gendae, aku tidak melakukan apapun... Apa yang sebenarnya terjadi?Brukkk!!! Aku dilempar begitu saja ke tanah. *memangnya aku barang bekas?* " Inilah seorang pengkhianat Baekjae. Dia adalah saeorang rakyat asli Baekjae. Tapi dia membantu musuh kita Silla untuk menjatuhkan negerinya sendiri" "Wooooo!!!!!" Semua orang menyoraki-ku. Sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang? kenapa bukan pesta pernikahan yang aku alami? Tetapi malah penghinaan yang kudapat? "Ini pelayanmu!" Brukkk!!! " Hyo Ri-ah?!" "Ahgasshi!?" " Hyo Ri-ah! Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa ada di sini?" "Tadi rumah kita dikepung oleh tentara Baekjae. Tapi, yang aku ketahui sekarang adalah, sepertinya tuan dan nyonya akan dihukum mati" "Mwo?" " Dan ini adalah sapu tangan yang sepertinya sangat berharga untukmu..." " Tuan! Di mana Meok Dong?" " Dia sedang berada di tempat hukuman. Mungkin ini akan menyakitkan untuk kau dengar. Tapi Meok Dong wangjangnim sedang menghukum orang tua-mu sendiri di sana. Mungkin kau tidak akan percaya. Tpi itu benar. Buktinya sekarang dia tidak ada di sini..." Pengawal itu menendang tanganku yang memegang kakinya tadi dan langsung pergi begitu saja... Dan, Meok Dong adalah orang yang menghukum orang tuaku? Jeongmal?
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
"Eorabonni!" "Ya! Bisakah kau permisi dulu? Kau itu memang tidak so-" " Han Ryeong eonni sekarang sedang di hukum! Dan katanya dia akan di usir dari Baekjae!" "Mworago?!" Setelah mendengar kata-kata itu, aku langsung pergi menuju istana utama bersama Seong Joo. Dan yang sedang kulihat sekarang adalah... Pemandangan yang sangat mengerikan. Han Ryeong dilempari batu oleh rakyat Baekjae. Aku harus ke sana! " Cwisonghamnida wangjangnim! Tapi kau tidak boleh masuk!" " Dangsinen mueosel euihamnida?! Dia adalah seorang pangeran mahkota!" "Cwisonghamnida mama(Yang Mulia)... Tapi ini sudah perintah dari Yang Mulia Raja..." "Aku tidak peduli!" Brukkk!!!  Pengawal mendorong-ku hingga terjatuh... ijae ottokhae???
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
Aku pergi ke rumah Han Ryeong untuk sekadar memberitau keluarga Han Ryeong bahwa aku sudah menikah. Mungkin keluarga Han Ryeong akan memberiku perkataan selamat... Gendae, saat aku sampai di rumah Han Ryeong, kenapa begitu sepi? halamannya juga berantakkan. Apa terjadi sesuatu pada keluarga Han Ryeong? Geraeyo. Lebih baik aku kembali ke Silla. Tapi saat di perjalanan... " Aku dengar, ada keluarga mata-mata yang akan dihukum mati..." " Kege bajayo(itu benar). Tapi hanya tuan dan nyonya rumahnya saja yang akan dihukum mati. Sedangkan putri dan pelayannya dibiarkan hidup dan diusir dari Baekjae" Keluarga mata-mata? Apa jangan-jangan... Aku segeapergi menuju istana Baekjae. Dan saat aku sudah sampai... "Sekarang kalian bukanlah rakyat Baekjae lagi!" Aku melihat Han Ryeong dan Hyo Ri diusir dari kerajan Baekjae dengan keadaan yang terluka. " Hanryeong-ah!" " Wa, wangjangnim..." "Wangjangnim? Ahgasshi, maksudmu..." "Aku adalah pangeran dari nederi Silla." Hyo ri telihat sangat kaget. Mungkin dia belum tau tentang identitasku. " Ikutlah aku ke Silla! Kalian sekarang pasti tidak punya tempat tinggal" Hyo Ri langsung mengangguk. Sedangkan Han Ryeong masih menangis. Pasti hatinya sakit sekali...
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Aku masih tidak percaya bahwa Meok Dong sendiri yang menghukum mati orang tuaku. Hatiku tidak ingin percaya pada hal itu. Tapi kenyataan memaksaku untuk percaya pada hal itu. "Geraeyo, kami akan ikut denganmu ke Silla" " Baguslah kalau begitu. Gendae, aku ingin memberitahu kalau sekarang aku sudah menikah" " Jeo, jeongmal? Kalau begitu selamat..." Kenapa aku seperti merasa bersalah setelah mendengar kata-kata itu? Kenapa rasanya seperti aku merasa sangat menyesal tidak memilih Sang Woo dari awal? Aku tau bahwa Sang Woo menyukai-ku. Tapi aku menghiraukan perasaanku.... Aku merasa sangat menyesal... Aku, Sang Woo, dan Hy Ri pergi menuju Silla. Setelah sampai, kami langsung diperkenalkan kepada Raja dari negeri Silla. " Appamama, aku sudah kembali" " Kau sudah kembali Sang Woo-ga. Dan mereka ini siapa?" " Mereka adalah teman-temanku dari Baekjae, Haen Ryeong dan Hyo Ri. Mereka diusir dari Baekjae karena dituduh sebagai gancheob dari pihak Silla" " Gancheob? kami tidak pernah mengirim mata-mata ke Baekjae" "Itulah alasanku mengapa mereka aku bawa kemari" "Gerom, bawalah mereka ke kamar masing-masing. Dan obati luka mereka. Gerigo(dan juga) pejabat Jang!" "Ye, Phea." " Siapkan baju baru untuk mereka." "Ye, Phea" Setelah itu aku dan Han Ryeong di bawa ke kamar baru kami masing-masing. Entah mengapa, aku merasa ayah Sang Woo sangat tulus menerimaku di sini. Berbeda dengan ayah Meok Dong. Ayah Sang Woo sangat baik!
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
 Sang Woo POV
Ayahku berkata, setelah mengantar Han Ryeong dan Hyo Ri ke kamar mereka, aku harus menghadap appamama di kamarnya. Ada apa? Apa yang ingin appamama katakan padaku? "Appamama, ini aku, Sang Woo" "Masuklah" Aku memberi hormat pada ayahku. " Duduklah" "Ye. Gendae, sebenarnya ada apa?" "Ini tentang Han Ryeong. Bukankah dia adalah yoja yang pernah kau ceritakan padaku?"
Flashback saat Sang Woo baru kembali ke Silla
" Aku menerima perjodohan yang ayah rencanakan. Gendae..."
" Gendae?"
" Untuk bisa mencintai yoja pilihan ayah pasti akan membutuhkan waktu yang lama, karena..."
" Karena?"
" Karena aku sudah mencintai orang lain. Dia seorang gadis buta dari Baekjae..."
" Lalu kenapa kau tidak membawanya kemari dan lebih memilh untuk menerima perjodohan ini?"
" Karena dia sudah mencintai orang lain"
"Jadi maksudmu, kau memilih untuk mengalah?"
" Ye, lagipula aku merasa aku tidak pantas berada di sampingnya. Sudah 3 bulan aku tinggal bersamanya tapi aku tidak memberitaunya tentang identitas asliku. Aku merasa seperti sudah membodohinya"
"Geraeyo... Algessebnida(aku mengerti)"
Flashback and...
" Ye. Gendae, weyo?" " Jadikanlah dia selirmu. Setelah itu aku akan memberikan tahtaku padamu" "Gendae, appamama..." "Alasan kenapa aku belum memberikan tahtaku padamu, yaitu karena kau belum merasa bahagia meskipun kau adalah seorang pangeran mahkota. Bahkan saat kau mengetahui bahwa istrimu sedang hamil pun kau tidak terlihat begitu bahagia. Dan yang bisa membuatmu bahagia hanyalah Han Ryeong. Jadi, menikah lah dengannya dan buat dia bahagia" Aku tidak bisa berkata apapun saat ini. Dan... " Phea, Han Ryeong ahgasshi sudah datang..." Mwo? Jadi appamama sudah memanggil Han Ryeong juga? Oh, ottokhae....
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Ada apa? Kenapa tiba-tiba aku dipanggil oleh Phea? Dan saat aku masuk, belum sempat aku memberi hormat, Phea langsung menyuruhku untuk duduk. Apa yang ingin Phea bicarakan padaku? " Han Ryeong-ah..." " Ye, Phea.." " Aku ingin lansung saja berkata pada intinya" Langsu pada intinya? Itu berarti ini adalah hal yang sangat serius... " Phea, ini aku, Jeong In..." " Masuklah..." Jeong In? Putri mahkota juga dipanggil kemari? Ada apa sebenarnya? "Baegini, aku ingin Sang Woo dan Han Ryeong menikah. Dalam waktu dekat..." "Gendae Phea, sekarang saya sedang hamil. Apa tidak sebaiknya kalau menunggu sampai anak ini lahir terlebih dahulu?" " Dalam waktu dekat? Gendae Phea, saya belum siap..." "Maka dari itu, aku mengatakan ini padamu Han Ryeong-ah..." " Appamama, apa appamama sudah menentukan hari pernikahan kami?" " Ye, tepatnya lusa nanti..." Mwo? lusa??? Oh tidak! Aku tidak pernah membayangkan ini akan terjadi... " Dan pada hari pernikahan kalian nanti, aku akan memberikan tahtaku kepada Sang Woo" "Gendae, Phea?!" " Tidak ada yang bisa menghalangi keputusanku ini" Jadi, lusa nanti aku akan menikah dengan Sang Woo? Dan juga, lusa nanti Sang Woo akan menjadi Rja Silla??? Aku masih tidak percaya...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
2 hari kemudian...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Hari ini adalah hari pernikahanku. Aku dan Sang Woo akan dibawa ke kuil di mana tempat kami akan menikah. Dengan menggunakan tandu, aku pergi menuju ke kuil. Measkipun ini masih di dalam perjalanan... Tapi aku merasa sangat gugup...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Meo Dong POV
Aku tau, hari ini adalah hari pernikahan Han Ryeong dan Sang Woo.  Seong Joo yang memberitauku tentang ini... Bahkan Seong Joo tau di kuil mana Han Ryeong dan Sang Woo akan menikah... *Bukankah adikku itu sangat update???* Karena itu, aku ikut bergerombol dalam geromblolan rakyat Silla yang sedang menuggu sang Pangeran Mahkota dan calon selirnya melewati tempat itu. Dan yang mereka tunggupun akhirnya tiba. Rombongan kerajaan yang mengantar Han Ryeong dan Sang Woo menuju kuil pun tiba... Perhatianku tertuju pada tandu yang sedang membawa Han Ryeong. Aku terus melihat ke arah Han Ryeong dan mengingat masa laluku bersama Han Ryeong. Tidak! Aku tidak bisa terus berada di sini.  Aku harus pergi... Dan ketika aku berbalik, " Ahgasshi! Jangan mengeluarkan kepalamu! Itu berbahaya..." Han Ryeong-ah...? Saat aku berbalik kembali, semuanya kembali seperti semula. Apa yang terjadi? Apa Han Ryeong merasakan kehadiranku?
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Entah mengapa,,, tapi aku merasakan kehadiran Meok Dong. Apa dia benar-benar ada di sini? Ya Tuhan... Aku merindukan Meok Dong... Setelah cukup lama, akhirnya aku dan Sang Woo sampai di kuil tempat kami akan menikah. Kami pun melakukan upacara pernikahan. Dan saat kami kembali ke istana, Sang Woo pun diangkat menjadi Raja negeri Silla. " Degan ini, Pangeran Mahkota resmi menjadi Raja negeri Silla. Dan Putri Mhkota juga akan menduduki posisi sebagai Ratu negeri Silla" Semua rakyat bersorak gembira.... Dan mulai sekarang, aku akan menjadi selir dari Raja Silla...
To Be Continue... 
 
 

Jumat, 07 Februari 2014

Saranghae
(Love Story of Baekjae) [Part 4]
 
 
 
 
Han Ryeong POV
"Ya! Sang Woo-ga! Bantu aku mencuci piring!" "Kenapa harus kita? Kenapa tidak Hyo Ri saja?" "Hyo Ri sedang mencuci baju. Bantu aku! Ppali!!!" *Mulai sekarang, tugasku mencuci piring tidak terlalu berat lagi....* "Sambil mencuci piring? Bolehkah aku bertanya sesuatu?" "Silahkan saja! Sang Woo-ga!" "Sejak kapan kau bisa ilmu bela diri? Dan kenapa kau memanggilku Sang Woo-ga?" Waaa.... Pertanyaan yang bagus! Baru Sang Woo yang yang bertanya sejak kapan aku bisa ilmu bela diri. Bahkan Meok Dong pun tidak pernah menanyakan tentang itu. Eo! Kenapa tiba-tiba aku memikirkan Meok Dong? "Aku mulai belajar ilm bela diri dan tenaga dalam saat umurku 7 tahun. Karena aku buta dari lahir? maka kakek ku mengajariku ilmu bela diri dan tenaga dalam. Untuk jaga-jaga...." "Ah..." Gaman.... Kalau mencuci piringnya hanya sambil mengobrol saja, rasanya membosankan,,, eo! Aku punya ide! "Sang woo-ga! Lihat kemari!" SPLASH!!! "Ya! Mwohanengoya?! Gemane! Jangan mencipratku terus!" "Haha- Ya! kau juga-" BYURRR!!! "Hahaha! Tadi wajahmu lucu sekali!" "Ya! Jangan melempar batu ke air! Cipratannya banyak sekali- Ya! Akan kubalas kau!" Byurrr!!! "Ya!" "Hahaha!!!" "Ngomong-ngomong, kau belum menjawab pertanyaanku yang kedua. Kenapa kau memanggilku Sang Woo-ga?" "Oh... Itu, aku memanggilmu begitu agar kita bisa lebih akrab. Buksnksh kita teman?" "Hahaha! Baiklah, kita teman..." Kuharap kami bisa menjadi teman baik, bahkan saudara. Sebenarnya Sang Woo itu orang yang baik...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
Kenamja(pria itu),,, nuguji? Kenapa dia begitu dekat dengan Han Ryeong? Han Ryeong tidak memiliki saudara laki-laki... Gerom(lalu), kenamja nuguji? Tidak! Aku tidak bisa melihat ini... Lebih baik aku pergi dari sini...
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV 
Senang rasanya aku melihat Han Ryeong tertawa. Rasanya hatiku juga ikut tertawa. Mungkinkah ini cinta? Seolma! Aku baru 3 hari kenal dengannya. Ini tidak mungkin!!! Eo! Kenamja nuguji? kenapa mereka melihat ke arah kami tapi tiba-tiba dia pergi? "Han Ryeong-ah!" "Eo!" "Tadi aku melihat seorang namja. Kau kenal dia?" "Namja? Eo! Itiu pasti Meok Dong!!!" Meok Dong? Siapa Meok Dong? Dan, kenapa Han Ryeong begitu tergesa-gesa? "Wangjangnim! Maaf, tadi aku sedang mencuci piring..." " Namja yang tadi itu siapa?" "Ah... Sang Woo? Dia temanku... Tepatnya teman baruku... Dia tidak punya tempat tinggal, makanya dia tinggal di sini..." "Ah..." Meok Dong? Wangjangnim? Rasanya seperti... Eo! Aku ingat! Dia adalah pangeran dari negeri Baekjae.... Gendae, sejak kapan mereka saling kenal?
Sang Woo POV end...

-
-
-
-
Meok Dong POV
"Eorabonni(kakak laki-laki)!!! Bagaimana rencanamu untuk bermain ke rumah Han Ryeong???" " Lumayan...." "Hm...." "Seong Joo-ah!!!" "We eorabonni?" "Apa... Jatuh cinta itu menyakitkan?" "Kenapa eorabonni tiba-tiba bertanya tentang itu? Aku tidak mengerti tentang jatuh cinta. Tapi, kalu jatuh dari pohon, aku tau!!! Karena aku pernah merasakannya" "Hahaha! Kau ini..." "Memangnya ada apa?" "Aku hanya takut kalau nanti aku akan merasakan rasa sakit yang mendalam karena cinta..." "Hm?"
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Beberapa bulan kemudian...
-
-
-
-
Sang Woo POV
Sudah sekitar 3 bulan aku tinggal di rumah Han Ryeong. Tapi aku bersyukur, karena Han Ryeong dan Meok Dong tidak tau tentang identitasku sebagai pangeran mahkota Silla. Aku memegang lencana pangeran Silla milikku sambil mengingat-ingat saat aku masih di Silla. Sudah terlalu lama aku di sini. Haruskah aku kembali ke Silla? Lagi pula aku aku merasa tidak ada gunanya aku tinggal di sini. Aku belum mendapatkan jodoh. Dan tinggal di sini membuatku makin menderita. Aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada Han Ryeong. Tapi aku tidak bisa memilikinya, karena aku tau, Han Reong sangat mencintai Meok Dong. Han Ryeong juga hanya menganggapku sebagai eorabonninya. Dan juga- "Jadi kau adalah pangeran dari negeri Silla?" "Eo! Kau..." "Lencana itu...." "Jebal(kumohon)! Jangan katakan ini pada Han Ryeong! Kau tau kalau aku mencintainya. Kau tenang saja, aku akan kembali ke Silla. Aku akan merelakan Han Ryeong untukmu. Tidak apa-apa kalau aku tidak bisa bersama dengan Han Ryeong. Tapi aku tidak mau Han Ryeong membenciku... Jebal...."Gendae Sang Woo-ga, kau-" "Jadi, kau adalah pangeran Silla?" "Han Ryeong-ah!" Aku dan Meok Dong sangat terkejut saat tau bahwa Han Ryeong mendengar semua yang kami bicarakan... "Han Ryeong-ah! Ini tidak seperti yang kau-" Han Ryeong lang sung bergegas pergi ke arah kamarnya... "Jelaskan padanya! Bukankah kau bilang kau mencintainya?" Meok Dong membujukku untuk mengatakan kepada Han Ryeong apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak pernah berniat untuk membohonginya selama ini... Dan aku tidak tau, apakah Han Ryeong akan memaafkanku?
San Woo POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Aku tidak percaya Sang Woo membohongiku selama ini... Padahal aku sudah menganggapnya seperti eorabonniku sendiri. "Han Ryeong-ah!" Terdengar suara Sang Woo dari luar kamarku. "Han Ryeong-ah mianhaeyo(maafkan aku)... Aku tidak pernah bermaksud untuk membohongimu. Aku hanya takut kalau kau akan marah kalau kau mengetauhi identitasku yang sebenarnya. Han Ryeong-ah! Hm,,, Baiklah, kalau kau masih marah padaku. Aku hanya ingin memberi tahumu bahwa aku akan kembali ke Silla hari ini." Kembali ke Silla? Hari ini?... "Baiklah. Hanya itu saja yang ingin aku katakan." Setelah suara Sang Woo menghilang, aku mulai berdiri dan keluar dari kamar. Aku berjalan menuju kamar Sng Woo. "Kau akan pergi hari ini?" "Ye.... Hyo Ri-ah! Tolong jaga Han Ryeong baik-baik ya!?" "Ye, arassoyo(aku mengerti)..." "Eo! Han Ryeong-ah!" "Kau benar-benar akan pergi hari ini?" "Ye, kurang lebih begitu. Baiklah, aku sudah siap. Aku pergi!" Mungkin aku dan Sang Woo tidak akan pernah bertemu lagi. Gendae, aku merasa sangat bersalah. Rasanya seperti aku yang mengusir Sang Woo... "Ahgasshi! Kalau kau merasa bersalah dan tidak mau membiarkan dia pergi, kejar dia!" "Gendae..." "Ahgasshi!" Baiklah, sepertinya bentakan Hyo Ri menggerakan hatiku. Akhirnya aku berlari mengejar Sang Woo dan kadang terjatuh karena aku tidak bisa melihat jalan. Aku tau kalau cuaca sedang hujan, tapi aku tetap berlari mengejar Sang Woo. "Sang Woo-ga!" Aku memanggil namanya. Bahkan aku memanggilnya berkali-kali. Tapi Sang Woo tidak menyahut sekalipun. Sampai akhirnya, aku terjatuh. Dan tangisku pun mulai meledak. "Sang Woo-ga mianhaeyo!!!" Aku berteriak berulang kali. Tapi tidak terdengar suara Sang Woo sekalipun. Bahkan Sang Woo tidak membantuku berdiri. Apakah dia sudah pergi saejauh itu?
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
Aku tau bahwa Han Ryeong mengejarku sampai ia terjatuh sambil menangis menyebut namaku. Tapi aku tidak bisa membalik ke arahnya atau pun memndengar apa yang ingin ia katakan padaku. Karena kalau aku melakukan itu maka aku tidak akan bisa melupakannya... Sambil menahan tangisku, aku melanjutkan perjalananku menuju Silla. Setelah menempuh  perjalanan yang cukup jauh, akhirnya aku sampai di Kerajaan Silla, tempatku dilahirkan. Dan, yang harus kulakukan sekarang adalah.... "Appamama, aku sudah kembali" "Kau sudah kembali? Mana calon istrimu?" "Tidak ada..." "Kalau begitu, artinya kau..." "Aku menerima perjodohan yang Appamama rencanakan..." Mengatakan kepada appamama bahwa aku menerima pernikahan yang appamama rencanakan...
To Be Continue...
 

Senin, 03 Februari 2014

Saranghae
(Love Story of Baekjae) [Part 3]



Sang Woo POV
"Ah, apha(sakit)..." iron(ini)... eodiyo(dimana)? " Eo! kau sudah sadar?" " Nugu.., seyo?) " Ahgasshi adalah orang yang menolongmu. Dia juga berhasil mengalahkan orang-orang yang hampir membunuhmu!" "mworago? hahahaa! yoja ini? haha seolma(tidak mungkin)." "kau perlu bukti? Ikut aku!" Hah? apa yang ingin dia buktikan? " Eo! ini,,, bukankah ini tempat berlatih ilmu bela diri?" " Baja(benar)! Dan, lihat ini!" Dia menunjukkan gerakan-gerakan beladirinya padaku. Dan dia benar-benar bisa ilmu beladiri! Gaman(tunggu)... dengan mata yang buta?
 Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Keterlaluan... aku sudah menolongnya tapi dia malah menghinaku? Dasar tidak tau terima kasih! "Bagaimana? sekarang kau sudah percaya padaku kan?" "Ye... Gamsahamnida"   "Bagus..." " Emm, begini. Aku tidak punya tempat tinggal. Aku adalah seorang pengelana. Karena perang antar Silla dan Baekjae waktu itu, seluruh keluargaku terbunuh dan juga sekarang aku sudah tidak punya tempat tinggal. Jadi-" "Kau mau menumpang tinggal di rumahku? Baiklah... Tapi hanya untuk beberapa bulan. Kau juga harus membantuku dan Hyo Ri membersihkan rumah. Ara(mengerti)?" Bagus! dia mengangguk. dan itu artinya dia detuju! *mulai sekarang, pekerjaanku dan Hyo Ri tidak terlalu berat...*
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Keesokkan harinya...
Meok Dong POV
Hari ini aku berniat untuk pergi ke rumah Han Ryeong. Sekarang aku sudah tau di mana rumah Han Ryeong. Sejak kejadian...
Flashback 7 hari setelah pertemuan pertama...
" Kau yakin tidak mau kupegangi?"
" Memangnya kenapa? Aku bisa sendiri!"
" Aku hanya khawatir kau tercebur. Kita kan sedang berjalan di pinggiran sungai..."
" siapa yang mengajakku ke sini? Kau kan? Maka, kalau terjadi sesuatu padaku, kau yang harus-" BYURRR!!! 
" Han Ryeong ah!" BYURRR!!!
" Hah, hah, hah, hah, hah, hah,"
" Han Ryeong ah! Kwencanasemnika?"
" Hah, hah, wangjangnim, bolehkah aku menyentuh wajahmu? Aku... ingin tau bagaimana bentuk wajahmu..."
" Baiklah... Tapi kau harus membayarnya...."
" Apa bayarannya?"
" Kau harus meberi tau di mana rumahmu!"
" Baiklah.... Nanti akan kuberi tau"
 Flashback end...
Bahkan sentuhan lembut tangannya masih bisa kurasakan sampai sekarang... Baiklah, sekarang aku sudah berada di rumah Han Ryeong. " Cwisonghamnida sonsaengnim(permisi tuan)!" " Eo! Meok Dong wangjangnim! Apa kau sedang mencari Han Ryeong?" " Ye... Apa Han Ryeong ada?" " Han Ryeong ada di halaman belakang. Dia sedang mencuci piring. Lang sung ke halaman belakang saja!" " Ye, gamsahamnida..." Hatiku senang sekali! Sekarang aku bisa bertemu dengan Han Ryeong.Dan... Iron... ige mwoya(ini apa)? Apa yang sedang kulihat sekarang? " Ya! Mwohanengoya(apa yang sedang kau lakukan)? Gemane! Berhenti menyipratku!" "Kau juga-" " Hahaha! Tadi mukamu lucu sekali!" " Ya! akan kubalas kau!" "Ya!" "Hahaha..." ke namja... nuguji(siapa dia)?...
To Be Continue...


 

Sabtu, 18 Januari 2014

Saranghae
(Love Story of Baekjae) [part 2]


"chona, kami pulang dulu. terimakasih, sudah mau makan bersama kami..." "jjakkanman!" secara tidak sadar aku memegang lengannya dan mengatakan "kajima!". Han Ryeong hanya diam seribu bahasa. aku tau dia tidak akan menatapku, nothemonae dia tidak bisa melihat. "gamsahamnida, kau... tidak memandangku sebelah mata nothemonae kejadian ini kan?" entah mengapa aku bertanya dengan nada yang tidak pernah kukeluarkan sebelumnya... rasanya hatiku ingin sekali Han Ryeong tidak memandangku sebelah mata dan berbalik selalu bersikap baik padaku... rasanya aku ingin menahannya agar dia tidak pergi dari pandanganku. tapi dia melepaskan genggamanku dan mengatakan " jal jinaeseyo..."  lalu melanjutkannya dengan kata" bukankah rakyat harus selalu berbakti kepada pemimpinnya? ini adalah bukti aku berbakti padamu..." sungguh terkejut mendengar kata-kata seperti itu darinya... tapi aku juga merasa senang... "hwangjangnim!(pangeran) joshime(hati-hati)... disini banyak penjahat..." lalu dia melanjutkan kata-katanya..." kalau kau perlu bantuanku, panggil saja aku. aku pasti akan membantu hwangjangnim(pangeran)...
Hanpyeon(sementara itu)...  
-
-
-
-
Sang Woo POV
" kau masih tidak mau menikah?" appamama membentakku lagi. aku memang seorang putra mahkota dari kerajaan Silla. Gerondae(tapi), aku belum siap umtuk menikah. Apalagi kalau appamama(sebutan ayah bagi keluarga kerajaan) menjodohkanku dengan yoja(perempuan) yang tidak aku cimtai. " appamama tenang saja, aku pasti akan menikah. tapi tidak sekarang. Lagipula, aku punya cara sendiri untuk mendapatkan yoja yangtidak memandangku dari sisi aku adalah seorang wangjangnim(pangeram)..." " baiklah. Gerondae, kalau ini sampai gagal,aku akan menjodohkanmu dengan yoja pilihan ayah. Ingat! Pilihlah yoja yang memang baik dan juga pintar. Jangan hanya memandang fisiknya saja..." aku mengerti maksud ayahku... aku berjanji untuk tidak pernah memandang seorang yoja hanya dari penampilan fisiknya saja. Tapi juga hati dan pemikirannya... Akhirnya aku memilih untuk menjadi serang rakyat biasa, gerigo(dan juga) berpetualang di negeri Silla gerigo Baekjae... Gerondae, aku melihat segerombolan orang yang menuju kerajaanku, Silla. Saat aku mendekati mereka... Aku mendengar mereka merencanakan untuk berusaha untuk bergabung dengan bisnis perdagangan Silla dan pada akhirnya mereka akan merebut bisnis perdagangan Silla gerigo mengumpulkan berita-berita tentang Silla dan pada akhirnya akan menyerang balik Silla. "ah... jadi mereka adalah orang-orang kerajaan Baekjae? ternyata mereka lebih licik dari yang kubayangkan..." aku berfikir bahwa aku harus memberitahu ayah tentang ini semua. Gerondae, bagaimana caranya? aku masih memikirkan tentang hal lyang tadi. Aku bingung. Tuhan, andai kau menjatuhkan seorang bidadari di hadapanku.... "Oh, nugunya(siapa)?" aku sangat kaget saat melihat panah tepat melayang di depanku. untung saja tidak mengenai kepalaku... tiba-tiba saja, aku mendapatkan sebuah serangan dari orang-orang yang sama sekali tidak aku kenal. Jjamggan(tunggu)... sepertinya aku pernah melihat orang-orang ini... Ah... orang yang tadi kudengar pembicaraannya. Apa dia tau bahwa aku mendengar percakapan mereka? belum sempat aku berkata apapum, mereka langsung menyerangku. terpaksa aku hadapi mereka. Gerondae, tidak seperti yang kufikirkan. mereka benar-benar kuat. sampai-sampai aku terjatuh tidak berdaya. karena perutku tertusuk pedang milik salah satu dari mereka. aku hanya bisa paasrah sekarang. mungkin aku akan mati, tapi kalau begitu, siapa yang akan menggantikan posisi raja Di kerajaan Silla nantinya? Entahlah. fikiranku kosong... Tiba-tiba ... seorang gadis mucul entah dari mana... aku merasa aneh pada gadis itu, dengan matanya yang buta, bagaimana bisa dia bertarung seperti itu? Oh, pandanganku... Gelap...
Sang Woo POV and
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Aku mendengar suara gaduh dari suatu arah. Karena aku penasaran, maka aku ikuti suara gaduh itu. " agasshi! kau mau pergi kemana? Jangan pergi sendirian! Agasshi(nona)!" aku mendengar Hyo Ri berteriak kepadaku, tapi aku tidak peduli. Aku tetap berlari ke arah suara gaduh itu. Meskipun aku sempat tersandung beberapakali. Aku tiba dan aku bisa merasakan suara gaduh itu hasil dari pertarungan. Dan sepertinya  ada seseorang yang sudah terbaring lemah di tanah... " gemaneyo(hentikan)! Dia sudah terbaring lemah! Jangan diserang lagi! apa kau berniat membunuhnya?" dengan berani aku menggertak mereka. Tapi hasilnya mereka malah balik menyerangku. Terpaksa aku bertarung melawan mereka. Hasilnya? Mereka kalah melawanku. oh, ottokhae(bagaimana ini)? ottokhae(apa yang harus kulakukan)? " agasshi! Kau di sini? Oh, nuguji(siapa dia)?" Hyo Ri akhirnya datang menemuiku. " ayo! Bawa namja(pria) ini ke rumah kita! Dia harus diobati...
To Be Continue.... 

Sabtu, 21 Desember 2013

Saranghae
(love Story of Baekjae) [part 1]

Mong Joo: Ahjusshi! Bukankah Hari ini adalah hari untuk bercerita?
Meok Dong: Gerae... Gerondae, cerita apa yang bisa kuceritakan untukmu? Ah! Atau, ottohkae  kalau aku menceritakan tentang kisah cinta pertamaku?
 Mong Joo: Geraeyo. Sepertinya menarik...
Mulai dari sini, aku akan menceritakan kisah cintaku... Dimulai dari saat aku sedang berkeliling pasar dengan para pengawalku. Tapi, karena aku adalah seorang pangeran yang cukup nakal saat masa mudaku dulu, aku memilih untuk kabur dan berkeliling sendiri. Namun, saat aku sedang berjalan, tiba-tiba... Aku melihat sepasang mata yang sangat indah sehingga aku tidak bisa melihat ke arah lainnya... "chesonghamnida..." saat yoja itu berbicara, kesadaranku kembali... " Ah, jaljinaesaeyo... tanshinen?" Aku menjawab kata-katanya. "Jaljinaesaeyo"yoja itu menjawab dengan lembutnya... Tapi, " Agasshi! Ayo pulang! oh, siapa namja tampan ini?" kata-kata yang membuatku kaget. Dari pakaiannya sepertimya ia adalah pelayan dari yoja yang aku tabrak tadi... "Ah, hyori ah! chesonghamnida... namja? ah! jadi orang ini namja yah? ya sudah, kaja!" yoja itu seperti menghinaku. Gerondae, saat malam hari, entah megapa aku tidak bisa tidur nothemonae aku memikirkan yoja itu. rasanya aku ingin bertemu dengan yoja itu lagi...
dan aku juga ingin tahu kehidupan yoja itu, apa yg bisa dia lakukan dengan matanya yg buta?
Han Ryeong: " omoni, aku pulang!"
omoni: " bagaimana acara jalan-jalannya tadi? apa kalian membeli sesuatu?"
Lee Hyori: "aniyo, bagaimana bisa kami membeli sesuatu sementara agasshi sempat menghilang tadi?"
Appuji: "apa Han Ryeong pergi sendiri lagi? Ah, Han Ryeong memang pantas menjadi seorang kepala suku. jadi aku tidak perlu khawatir lagi tentang Han Ryeong jika aku sudah tidak ada lagi. aku jadi ingat masa laluku dulu...*sambil berjalan masuk rumah*"
Han Ryeong: "appuji...."
Aku merasa sangat senang, karena aku akan berkeliling lagi, mungkin saja, kalau aku berjodoh dengan yoja itu, aku akan bertmu lagi dengannya... Aku meihat ke sekeliling. Siapa tau, aku akan melihat yoja berwajah cantik dan bermata indah tersebut.... Tapi, setelah sekian lama, aku belum melihatnya juga... Gerondae, aku meliahatnya! Dua orang yoja yang sedang membeli hiasan rambut... "oh! tanshinen!" aku memanggilnya. "hyori ah, nuguji?" "ah, agasshi, dia adalah namja yang kemarin..." mereka berdua saling berbicara. " kau masih ingat aku?" tanyaku. "masih, kau orang yang menabrakku kemarin kan?"jawab yoja itu. "ah, ternyata kau masih ingat... oh iya, bolehkah aku tau siapa namamu?" "namaku, Han Ryeong. Tanshinen?" "na, Meok Dong hwangjangnim." jawabku dengan sedikit sombong... "ah, hwangjangnim yang bernama aneh itu yah? ternyata ini orangnya... baiklah , salam kenal" yoja itu menjawab dengan nada sedikit meledek, tidak seperti yang kufikirkan, kufikir dia akan kagum dan jatuh cinta padaku. "agasshi, kau tidak kagum pada hwangjangnim ini? dia itu tampan..." "Hyori ah, percuma kalau hwangjangnim itu tampan, nothemonae aku tidak bisa meliahat apapun. semuanya gelap bagiku..." sebenarnya, jawaban Han Ryeong itu membuatku sedih... entah mengapa, rasanya aku terbawa suasana. "chesonghamnida, agasshi..." "jal jinaesaeyo... jangan merasa bersalah nothemonae na,,, aku tidak pernah merasa tersinggung. ah, Hwangjangnim, apa kau lapar? kalau kau lapar, maukah kau makan bersama kami?" Han Ryeong bertanya dengan lembut. berbeda seperti tadi, apa dia jatuh cinta padaku? Hokshi.... "Gerae, gerondae aku yang membayar makanannya. aku ingin berbuat baik kepada rakyatku. Ottohkae?" "Geraeyo. Hyori ah, ayo ke tempat biasa kita makan..." "ye agasshi..." akhirnya kami makan ke tempat Han Ryeong biasa makan. kami makan dengan senang, nothemonae kami memang lapar. selesai makan, aku ingin mengambil uang di bajuku, gerondae,,,, ANDWEEE!!!! aku lupa membawa uangku. ah, aku baru ingat, uangku tadi ada di pengawalku.... ah.... "chogiyo, chona! apa ada sesuatu? kenapa makanannya belum dibayar?" "agasshi!hwangjangnim ini keterlaluan! dia bilang akan membayar makanan kita, tapi ternyata ia tidak membawa uang!" "sshhh! gemanneyo! itu tidak baik! dia itu calon penerus raja kita! mungkin orang yang akan berhasil mengalahkan silla! chona, biar aku saja yang membayar makanan ini..." akhirnya yang membayar makanan adalah Han Ryeong. yoja yang membuat hatiku tidak tenang.... aku harap, aku bisa bertemu lagi dengannya...


to be continue....