Saranghae
(Love Story of Baekjae) [Part 6]
Meok Dong POV
Sudah tidak ada harapan lagi untukku memiliki Han Ryeong. Yah, sekarang Han Ryeong sudah menjadi selir dari negeri Silla.
" Appamama, ini aku, Meok Dong"
" Masuklah"
" Appamama, aku ingin bertanya sesuatu pada appamama"
" Kau datang di saat yang tepat! Aku ingin memberitaumu tentang rencanaku untuk-"
" Appamama!... Sebenarnya ada apa? Kenapa appamama tiba-tiba mengusir Han Ryeong begitu saja?"
" Dia adalah mata-mata Silla"
" Tapi apa buktinya?"
" Dia mengirim dan juga menerima surat dari Silla. Dan sekarang, terdengar berita bahwa dia menikah dengan raja dari Silla. Apa itu belum cukup?"
" Gendae, appamama-"
"Geman! Ijaenen(sekarang), aku akan memberitahumu tentang rencanaku untuk menikahkanmu dengan putri dari Perdana Menteri Seong, Seong Gyoo Ri..."
"Mw, mwo? Gendae, appamama-"
" Aku tidak mau mendengar alasan apapun darimu. Kalau kau menolak pernikahan ini, maka jabatanmu sebagai putra mahkota akan kucabut..." Aku tidak bisa berkata apapun lagi sekarang. Aku keluar dari kamar appamama sambil menahan tangisku. Ijae eottokhaeyo?
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Beberapa hari kemudian
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Semenjak aku diangkat menjadi selir, aku selalu dipaksa untuk menggunakan tenaga dalamku untuk membaca. Apalagi semenjak aku diangkat menjadi ketua kelompok dagang Silla. Banyak sekali surat laporan dari para pedagang. Tentang bagaimana aku bisa membaca dengan mataku yang buta, aku akan menjelaskannya. Waktu masih kecil, kakek ku mengajarkanku bagaimana cara untuk menggunakan tenaga dalam. Dan beliau bilang, aku bisa menggunakan tenaga dalamku untuk membaca. ' Bagaimana caranya?' Awalnya aku bertanya seperti itu. Tapi kata kakek ku, aku bisa menggunakannya. Asalkan aku bisa menguasai ilmu tengaga dalamku. Mempelajari tekhnik ini sangat susah. Aku harus mengalirkan tenaga dalamku hanya terfokus pada mataku. Sedangkan aku baru bisa mengalirkannya ke seluruh tubuhku. Maka dari itu, aku baru bisa menggunakan tekhnik ini saat aku berusia 17 tahun. Kalau kalian bertanya siapa kakek ku sebenarnya, maka jawabanku adalah, kakek ku seorang Panglima Besar Baekjae. Beliau adalah Panglima Baekjae yang paling kuat dan juga disegani. Tapi entah karena apa, beliau memilih untuk mengundurkan diri dan lebih memilih untuk menjadi seorang pedagang. Baiklah, cukup berceritanya. Sekarang aku sedang berada di perjalanan menuju pusat dagang Silla. Tapi di tengah perjalanan...
" Gemane!... Hyo Ri- ah, kemari!"
" We mama?"
" Apa skarang cuacanya sedang cerah?"
" Eo! Bagaimana yang mulia bisa tau?"
" Aku melihat seberkas cahaya..."
" Jeongmal? Syukurlah, tapi bagaiman aini bisa terjadi?"
" Moleugessoyo(aku tidak tau)..."
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
" Phea, ini aku, Han Ryeong..."
" Masuklah" Han Ryeong tiba-tiba menemui ku. Sebenarnya ada apa?
" Phea, aku ingin memberitahumu tentang sesuatu..."
" Apa itu? Kalau kau ingin memberitahuku bahwa kau sedang hamil, maka itu akan sia-sia. Karena aku sudah tau mengenai hal itu..."
" Jeongmal?"
" Ye, aku tau dari Hyo Ri"
" Hm,,,, anak itu.... Gendae Phea, aku ingin memberitahumu satu hal lagi..."
" Apa itu?"
" Aku sudah bisa melihat cahaya..."
" Jeongmal?"
" Ye, Phea..."
" Syukurlah kalau begitu, aku senang sekali..."
" Gendae Phea, jangan beritahukan tentang hal ini kepada siapapun. Hanya Phea, Hyo Ri, dan aku yang tau tentang hal ini... Ye?"
" Gerom, kalau itu mau mu..."
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
Hari inio adalah hari pernikahanku dengan Gyoo Ri. Tapi aku merasa bahwa Gyoo Ri tidak menyukaiku. Dari awal saat aku bertemu dengannya, aku sudah tau bahwa dia tidak menyukaiku...
Flashback saat Meok Dong dan Gyoo Ri pertama kali bertemu
" Ini adalah anakku, Gyoo Ri"
" Dia cantik. Pantas untuk menduduki jabatan sebagai Putri Mahkota kerajaan Baekjae"
" Meok Dong-ah, ajaklah Gyoo Ri untuk berkeliling Istana. Dia belum terlalu tau banyak tentang Kerajaan ini..."
" Ye"
.................................
" Tidak kusangka aku akan dinikahkan dengan orang yang tidak kukenal sama sekali"
" Maksudmu?"
" Aku belum mengenalmu sama sekali. Dan itu artinya aku tidak menyukaimu"
" Kau tidak menyukaiku?"
" Ye. Lagi pula Abeoji tidak memberikan kita waktu untuk berkenalan dulu"
" Jadi maksudmu, kalau kita diberikan waktu untuk berkenalan lebih lama lagi, kau akan menyukaiku?"
" Ganeunghan... Tapi untuk sekarang ini, aku atidak menyukai Wangjanim yang aneh sepertimu"
" Mwo?!"
" Waeyo? Aku salah? Gerom,,, joesonghamnida...."
Flashback end...
Dari awal, dia tidak pernah menunjukkan senyuman manis yang tulus padaku. Baiklah! Aku punya ide...
" Gyoo Ri ahgasshi, ini aku, Meok Dong Wangjanim"
" Masuklah" " Pelayan, keluarlah dulu..."
" Kau membiarkanku masuk?"
" Mau bagaimana lagi? Kau adalah calon suamiku"
" Begini, kau bilang, kau tidak menyukaiku kan?"
" Ye?"
" Kalau begitu, setelah kita menikah, bagaimana kalau kita kabur?"
" Mwo?! Maksudmu kita kabur dari Baekjae?"
" Ssshhh! Jangan berteriak! Nanti kalau para pengawal tau bagaimana?"
" Memangnya kita akan kabur ke mana?"
" Ke Silla"
" Mwo?!"
" Ssshhh! Jangan berisik! Kita akan menjadi pasangan suami istri dan hidup menjadi rakyat biasa di Silla. Karena tiadak ada rakyat Silla yang mengenaliku"
" Gerom, bagaimana dengan namamu? Bukankah semua rakyat Silla tau namamu?"
" Aku sudah memikirkan tentang nama samaranku"
" Nugu?"
" Yak Sok"
" Yak Sok(janji)?"
" Ye... Aku memang menyukai nama itu. Dulu, saat aku lahir, eommamama memberikanku nama ini. Tapi, ketika beliau meninggal, namaku diubah menjadi Meok Dong. Jadi aku tidak berbohong sama sekali kepada rakyat Silla"
" Ye... Aku memang menyukai nama itu. Dulu, saat aku lahir, eommamama memberikanku nama ini. Tapi, ketika beliau meninggal, namaku diubah menjadi Meok Dong. Jadi aku tidak berbohong sama sekali kepada rakyat Silla"
" Chamdoen(benar)... Seorang pemipin tidak boleh berbohong kepada siapapun, termasuk pada negeri musuh. Aku ternyata sudah salah sangka. Ternyata kau adalah wangjanim yang baik! Tapi, kenapa namamu harus diganti menjadi Meok Dong? Padahal sudah bagus Yak Sok"
" Hm?" Sebenarnya aku masih mempunyai rencana lain dibalik rencanaku untuk kabur bersama Gyoo Ri...
Meok Dong POV end...
-
-
-
-
Han Ryeong POV
Setelah selesai berbicara dengan Sang Woo, aku berniat kembali ke kamarku. Tapi...
" Han Ryeong-ssi!..."
" Ah, ye Phea"
" Apa yang baru saja kau bicarakan kepada Phea?"
" Ah,,, kege, tentang kehamilanku..."
" Kau hamil? Kalau begitu selamat!" Aku pun berjalan kembali.
" Gidaryeo!"
" Wae Phea?"
" Aku ingin bertanya 1 hal lagi padamu..." Entah kenapa, tapi aku tau kalau kata-kata yang akan keluar dari bibir Jeong In akan terasa sangat menyakitkan...
" Mungkin bagimu, ini adalah pertanyaan yang sangat menyakitkan. Tapi aku ingin jujur padamu. Kenapa yeoja sepertimu bisa mengisi hati seorang namja yang bisa dibilang sempurna seperti Sang Woo?" Deg!!!
" Maksudku, yeoja yang buta sepertimu, bagaiman bisa menjadi seorang selir dari seorang Raja Silla?" Meskipun aku sedikit terkejut dengan pertanyaan Jeong In, tapi aku berusaha untuk menjawab pertanyaannya dengan bijaksana.
" Aku memiliki kemampuan berdagang yang baik"
" Mwo?!"
" Kemampuanku memang sudah terbukti kan? Kelompok dagang Silla bisa menembus pasar Baekjae dan Tang dengan kepemimpinaku"
" Mworago?! Apa kau bermaksud untuk menyombongkan diri padaku?"
" Aniyo. Bukankah Phea sendiri yang bertanya padaku? Aku bisa menjadi seorang selir karena kemampuanku" Setelah aku berbicara hal itu, Jeong In pun terdiam dan tidak mengeluarkan kata-kata apapun...
" Gerom, saya permisi dulu..." Sebenci apapun aku pada Jeong In, aku tetap harus menghormatinya. Karena dia adalah seorang Ratu. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang Selir. ya, SEORANG SELIR...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
" Aniyo. Bukankah Phea sendiri yang bertanya padaku? Aku bisa menjadi seorang selir karena kemampuanku" Setelah aku berbicara hal itu, Jeong In pun terdiam dan tidak mengeluarkan kata-kata apapun...
" Gerom, saya permisi dulu..." Sebenci apapun aku pada Jeong In, aku tetap harus menghormatinya. Karena dia adalah seorang Ratu. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang Selir. ya, SEORANG SELIR...
Han Ryeong POV end...
-
-
-
-
Sang Woo POV
Aku sangat senang sekali saat Han Ryeong memberitahuku tentang berita bahagianya. Aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Aku sangat bersyukur atas semua kebahagiaan yang telah tuhan berikan padaku secara bertubi-tubi. Mulai dari berita tentang kehamilan Han Ryeong, sampai berita bahwa keadaan Han Ryeong semakin membaik. Aku tau, mengapa Han Ryeong mengatakan bahwa cukup aku, Han Ryeong, dan Hyo Ri saja yang tau tentang ini. Karena kau juga tau, bahwa Jeong In membenci Han Ryeong. Jadi, kalau sampai Jeong In tau tentang hal ini, maka pasti akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa Han Ryeong.
" Phea! Pasukan perang Baekjae sedang menuju daratan perang Hwangsann. Mereka juga sudah mengirim pesan untuk perang!"
" Mwo? Apa mereka bekerjasama dengan kerajaan Gogoryeo?"
" Ye, Phea"
" Gerom, adakan pertemuan s\dengan kerajaan Tang!"
Sang Woo POV end...
-
-
-
-
Meok Dong POV
Hari ini adalah hari penyerangan Baekjae pada pihak Silla.
"Gyoo Ri-ah! kau bisa bertarung?"
" Ye, dulu, saat aku berusia 10 mtahun, pengawal pribadi ayahku mengajarkanku cara bertarung... Memangnya ada apa?"
" Ikutlah berperang bersamaku!"
" Mwo?! Gendae..."
" Aku akan melakukan suatu hal yang besar saat perang ini berlangsung bersamamu..." Gyoo Ri hanya terdiam dan tida mengucapkan apa-apa
" Kita akan berangkat menuju Silla. Gerigo, Kerajaan Gogoryeo akan membantu kita" Ya, pada akhirnya kerajan Gogoryeo membantu kami. Tapi, persahabatan antara kerajaan Baekje dan juga Gogoryeo benar-benar erat dan tidak saling mengkhianati hanya saat kepemimpinan Raja kami yang pertama, Onjo, gerigo Raja dari kerajaan Gogoryeo, Yuri dan Mudaesin. Setelah kepemimpinan mereka, Baekjae da Gogoryeo memang masih bekerjasama. Tapi, Baekjae dan Gogoryeo juga saling menaruh curiga satu sama lain. Baekjae dan Silla saling mengirim gancheob. Yah, begitulah nasib kedua negeri ini Enrtah apa kisah akhir dari kedua negeri ini nanti. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya kami sampai di daratan perang Hwangsan. Setelah beberapa lama kami tiba di sini, pasukan perang gabungan Silla dan Tang akhirnya tiba.
" Akhirnya kalian tiba juga"
" Apa kalian sudah lama menunggu kami? Gerom, jeosonghamnida"
" Cukup bicaranya. Bukankah tujuan kita masing-masing adalah berperang?
" Geraeyo. Kami juga sudah siap"
" Gerom, Serang!!!!"
" Ya!!!!" Suara dentingan perang terdengar sangat keras dari perang antara kedua kubu perang kami. Aku dan Gyoo Ri juga ikut bertarung dengan tentara Silla. Kami bertarung habis-habisan. Sampai akhirnya... Jrattt!!!! Pandanganku gelap...
Meok Dong POV end...
" Phea! Meok Dong Wangjanim menghilang!"
" Mwo?"
" Jeongmal?! Eorabeonni..."
" Apa kau dan juga para pengawalmu sudah mencari ke semua tempat?"
" Ye, Phea. Tapi kami tidak menemukan Wangjanim sama sekali. Jejaknyapun tidak. Jeosonghamnida Phea..."
" Gerom... Ijae eottokhae, appamama?"
" Phea! Saya menemukan perisai milik Meok Dong Wangjanim dan Gyoo Ri ahgasshi..."
" Mwo?!"
" Eo, eorabeonni... Hiks, hiks. Eo, eorabeonni!!!! Hiks..."*Sambil memegang perisai milik Meok Dong yang dipenuhi darah*
" Apa, Meok Dong dan Gyoo Ri benar-benar sudah mati?"
" Ye, Phea..."
To Be Continue...